Bagaimana kesan pertama ketika datang ke Kampoeng Anggrek? “Menyenangkan sekali. Kesan saya secara keseluruhan bagus, Mas,” kata Ny Marfuah Suharti, Kepala Seksi Analisa Data Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Banyak saran dari Ny Marfuah untuk pengembangan potensi Kampoeng Anggrek.
Marfuah Suharti bersama dua staf Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Sabtu (23/09/2017) mengunjungi Kampoeng Anggrek. Green House anggrek menjadi sasaran pertama. Sasaran berikutnya adalah kuliner makanan ‘deso’ yang disajikan di Galery Kuliner Kampoeng Anggrek.
Tiga tamu ini kemudian diajak berkeliling. Diantaranya, ke Loji Besaran, rumah kuno Belanda serta Patung Gorilla Jagung setinggi 5 meter dan menghabiskan 3,5 ton jagung ini.
Tak hanya itu, dengan diantar oleh Direktur Kampoeng Anggrek Dr. Zaenudin, mereka juga keliling kebun. Ke rumah pohon sekaligus ke Gardu Pandang yang lokasinya berada di areal atas.
Marfuah menyarankan, Kampoeng Anggrek agar juga mengoptimalkan potensi non bunga. “Petik nanasnya bisa dijadikan unggulan sehingga diversifikasi produknya bisa nanas goreng, es setup nanas, sirup nanas, sari nanas bisa dijual dengan menggunakan both-both,” paparnya.
Komoditas tebu yang dikelilingi saat tour kebun juga bisa menjadi daya tarik sendiri. Makan tebu yang sudah keretan di tengah sawah atau minum es tebu yang fresh pasti menyenangkan. Masukan lain adalah pembuatan toilet yang terkesan ndeso di rest area sehingga padu dengan suasana sekitar.
Terima atas kunjungan dan masukannya, Bu.. (kampoenganggrek.com)