Tentang Kami
Profil Kampoeng Anggrek
Keberadaan Kampoeng Anggrek diharapkan dapat menghapus kesan anggrek sebagai bunga yang eksklusif, hanya digemari oleh kalangan atas. Anggrek berkualitas bagus dapat dikoleksi dengan harga yang terjangkau. Hal ini sesuai misi: MEMBUMIKAN ANGGREK.
Kebun bunga anggrek nan indah. Bak sebuah taman impian. Siapapun bisa berkunjung ke sana. Menikmati bunga-bunga eksotik. Sekadar melepas penat setelah terjebak rutinitas keseharian. Jika ingin, mereka bisa membawa bunga-bunga itu. Tanpa harus menguras isi dompet.
Taman bunga impian ini ada dalam angan Ir. YN Hari Hardono, CEO Saraswanti Group. Hari meminta Dr. Zaenudin merealisasikan impiannya.
Ide itu tak serta merta dieksekusi. Dr. Zaenudin disibukkan oleh aktifitasnya sebagai konsultan lembaga internasional.
Akhirnya, ide itu kembali mencuat ketika Dr. Zaenudin dipercaya sebagai kuasa direksi PT Sumber Sari Petung di Kabupaten Kediri yang diakuisisi oleh Saraswanti Group pada 2013.
Sebagai seorang dosen dan peneliti pertanian, Zaenudin memiliki kualifikasi untuk mengembangkan ide tersebut. Zaenudin pernah menjabat Direktur Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember.
Langkah awal adalah pemindahan Laboratorium Kultur Jaringan di Jember. Laboratorium itu sebelumnya ditujukan untuk mengembangkan Anthorium Jemani yang sedang ngetrend di pasaran pada 2008.
Namun, setelah pasar anthorium menurun, laboratorium itu dipindahkan ke Kediri pada 2014 dan dimanfaatkan untuk riset sekaligus perbanyakan anggrek dengan metode kultur jaringan.
Dalam perjalanannya, Didik Yuli Suharyanto direkrut menjadi ‘striker’ yang mengegolkan ide-ide tersebut. Sebelumnya, Didik merupakan kolektor anggrek, buah eksotis serta koordinator Forum Komunitas Hijau Blitar.
Setelah diskusi selama empat bulan, Didik dipercaya membentuk Divisi Anggrek di PT Sumbersari Petung (PT SSP). Tak butuh waktu lama, bak pasukan infanteri, Divisi Anggrek membangun empat green house dari delapan green house yang direncanakan.
Koleksi anggrek diperkaya. Green house dipenuhi anggrek berbagai varietas. Ada enam genus anggrek yang dikembangkan. Antara lain; anggrek bulan (phalaenopsis), dendrobium, vanda, cymbiddium, oncidium dan cattleya. Divisi Anggrek PT SSP akhirnya dikukuhkan menjadi perusahaan sendiri dengan nama PT Anugerah Anggrek Nusantara.
Kampoeng Anggrek merupakan produsen anggrek dengan bibit perbanyakan dari kloning. Prosesnya dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan yang diresmikan pada 15 September 2015. Tenaga ahli untuk Laboratorium Kultur Jaringan direkrut dari Universitas Brawijaya. Dari laboratorium, diharapkan muncul varietas baru yang akan menjadi varietas unggulan.
Di green house juga dilakukan persilangan bibit unggul dan memiliki prospek pasar.
Visi besar dicanangkan. PT Anugrah Anggrek Nusantara kedepan mampu memproduksi 1 juta tanaman anggrek kloning per tahun. Tak hanya dalam negeri, Kampoeng Anggrek bahkan mengincar pasar ekspor.
Selain laboratorium dan Green House, berbagai fasilitas wisata disiapkan di atas lahan 5 hektar. Maka, Kampoeng Anggrek ini menjadi sarana rekreasi masyarakat, Swalayan Anggrek dan pusat pengembangan teknologi anggrek.