Selama ini, Anggrek lebih dikenal dengan keindahannya. Padahal, sebagian anggrek juga memiliki manfaat lain, yakni sebagai obat.
Sebagian anggrek ada yang mengandung senyawa metabolit sekunder baik golongan alkaloid, flavonoid, glikosida, dan lain sebagainya. Pemanfaatan anggrek dalam praktik pengobatan tradisional telah lama dilakukan oleh masyarakat di beberapa negara terutama China yang dikenal mempunyai sejarah panjang dalam penggunaan tumbuhan sebagai obat-obatan. Di China anggrek telah digunakan sebagai tumbuhan obat sejak 200 tahun sebelum masehi.
Para peneliti di Thailand menemukan senyawa bioaktif bibenzyl pada anggrek dendrobium yang membuat anggrek tersebut berkhasiat. Bibenzyl mempunyai aktifitas antioksidan sehingga mampu menjadi obat sejumlah penyakit degeneratif seperti kanker. Senyawa bibenzyl tersebut pertama kali diisolasi dari anggrek jenis Dendrobium moscatum.
Sejumlah jenis anggrek dendrobium dimanfaatkan untuk mencegah dan mengobati beberapa jenis penyakit yang berhubungan dengan perut, ginjal, dan paru-paru seperti demam, faucitis, saluran pencernaan, diabetes, dan kehausan.
Gastrodia elata dimanfaatkan untuk mengobati kejang, pusing, stroke, dan hipertensi. Sedangkan, anggrek Cremastra appendiculata menjadi solusi untuk penyakit kanker, tonsillitis dan hipertensi.
(Dihimpun dari berbagai sumber)