SYUKUR alhamdulillah. Antusiasme masyarakat ke Kampoeng Anggrek cukup tinggi. Bahkan, kecenderungannya meningkat. Meraka tak hanya dari Kediri, namun dari berbagai kota, utamanya provinsi Jawa Timur.
“Pada bulan September, jumlah kunjungan ke Kampoeng Anggrek mencapai 16 ribu pengunjung, puncak kunjungan pada hari libur, Sabtu dan Minggu,” kata Direktur Kampoeng Anggrek, Dr. Zaenudin, SU.
Angka itu meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Sejak diresmikan pada bulan Mei, antusiasme ini mulai tampak. Tingkat kunjungan pada Mei mencapai 11 ribu orang. Angka ini menurun pada Juni, menyusul bulan Ramadhan, yang berkisar 7000 pengunjung. Meski akhirnya ditebus oleh kunjungan pada tiga hari lebaran sebanyak 16 ribu pengunjung.
Daya tarik utama Kampoeng Anggrek tetap berpijak pada tanaman anggrek. Tanaman anggrek yang bertebaran menjadi magnet. Green house anggrek ini menjadi favorit pengunjung untuk berfoto-foto.
“Kami tetap berbasis pada produksi dan penjualan anggrek. Dalam waktu dekat, kami akan membuat 3 green house anggrek lagi,” ujar Zaenudin.
Kendati demikian, fasilitas wisata juga tetap dibangun. Areal atas memiliki potensi yang luar biasa, karena view puncak Gunung Kelud terlihat jelas. Dr. Zaenudin berencana membangun wisata kebun. Pria yang menempuh program doktoralnya di Universitas Gajah Mada ini berencana menyiapkan fasilitas pendukung wisata kebun ini; diantaranya; akses jalan, MCK, dua rest area serta ATV.
Kendati demikian, dia tak lupa mengedepankan kawasan wisata yang berbasis produksi. “Karena itu, kami juga menyiapkan wahana peternakan kalkun dengan daging non kolesterol,” ungkapnya.
“Mohon dukungan-nya warga Kediri, sehingga kami bisa berkembang menjadi wisata yang khas serta memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pengunjung,” pungkas Dr. Zaenudin. (*)