Kegiatan untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1214
KEDIRI – Peringatan Hari Jadi Kediri ke-1214 tak hanya diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. PT Sumbersari Petung dan Kampoeng Anggrek menunjukkan partisipasinya dengan memprakarasi peringatan Hari Jadi Kediri. Perusahaan yang berbasis di Dusun Sumberpetung, Desa Sempu, Kecamatan Ngancar Kabupaten kediri ini menggelar “Jalan-Jalan Santai dan Ngopi Bareng”, Ahad (25/03/2018) pagi.
Animo masyarakat cukup tinggi. 800 kupon yang disediakan oleh panitia ludes satu hari sebelum even digelar. Acara tersebut gratis untuk umum. Panitia juga menyediakan kupon seharga Rp 10 ribu yang bisa ditukan dengan 1 kg gula pasir dan mengikuti undian dengan puluhan doorprize, dengan hadiah utama sepeda gunung. Begitu memasuki finish, peserta bisa langsung menikmati kopi dan sari markisa yang disediakan dalam jumlah tak terbatas.
Sejak pukul 06.00, hampir seribu warga dari Desa Sempu, Babatan, Sugihwaras dan sekitarnya telah memenuhi lapangan Sumberpetung. Peserta Jalan Santai dan Ngopi Bareng ini dari berbagai usia, anak-anak hingga dewasa. Bahkan, sejumlah ibu tampak jalan santai sembari menggendong bayinya, dari awal hingga finish.
“Ini bentuk partisipasi PT Sumbersari Petung dan Kampoeng Anggrek dalam memperingati Hari Jadi Kediri yang ke-1214,” kata Kuasa Direksi PT SSP Dr. Zaenudin, saat memberikan sambutan.
Zaenudin membeberkan sekelumit cerita tentang kelahiran Kediri, pada 25 Maret 804. Bermula dari kreasi empu Bagawan Tabari yang membuat bendungan, sehingga sang empu diberi tanah merdeka pada 25 Maret 804. “Sesuai SK Bupati tahun 1985, tanggal 25 Maret 804 ini ditetapkan sebagai tanggal kelahiran Kediri,” ujar mantan Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember ini.
Rute JJS ini mengelilingi perkebunan PT SSP sejauh sekitar 3 kilometer. Masyarakat juga berkesempatan masuk Kampoeng Anggrek. Setelah masuk finish, mereka bisa menikmati kopi dan sari markisa yang disediakan oleh panitia. Ini merupakan momentum untuk mendekatkan Kampoeng Anggrek dengan masyarakat sekitar.
“Selain memperingati Hari Jadi Kediri, tujuan kegiatan ini adalah merajut keakraban diantara sesama anggota masyarakat dengan PT Sumbersari Petung serta Kampoeng Anggrek, perangkat desa dan aparat negara,” katanya
Upaya merajut keakraban ini, lanjut Zaenudin, penting. Sebab, Raja Panjalu yang terkenal Joyoboyo meramal akan adanya “Wolak Walike Jaman”. Sebagian ramalan Joyoboyo sudah terbukti. Misalnya, adanya ‘kereta tanpa jaran’, “perahu mlaku di awang-awang”, lantas “tanah jowo kalungan wesi”. “Itu tanda-tanda sudah dekat wolak-walike jaman” dimana barang jahat diangkat-angkat, barang suci dibenci, menungso lali kamanungsan, lali kabecikan, lali sanak lali kadang. Oleh karena itu kita perlu merajut keakraban,” papar pria yang menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini.
Sementara itu, Kapolsek Ngancar AKP Hadi Purnomo menyatakan apresiasinya atas acara Jalan-Jalan Santai dan Ngopi Bareng yang diinisiasi Kampoeng Anggrek tersebut. “Selama ini, kegiatan peringatan Hari Jadi Kediri diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten, lha ini masyarakat dan pihak swasta, PT Sumbersari Petung dan Kampoeng Anggrek punya inisiatif menggelar peringatan Hari Jadi. Saya apresiasi,” katanya.