Beberapa unsur yang berperan dalam pertumbuhan anggrek antara lain; suhu, kelembapan, intensitas cahaya, air dan sirkulasi udara. Masing-masing anggrek memiliki nilai berbeda dari unsur ekologi tersebut.
Mempertahankan Suhu 26 – 30 ͦ C
Suhu yang baik memungkinkan anggrek tumbuh dan berkembang secara optimal. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menimbulkan efek yang kurang baik bagi tanaman. Bila suhu terlalu tinggi, tanaman akan menampakkan dehidrasi; batang dan daun terbakar, kering, kuning dan berakhir dan kematian.
Agar pertumbuhan tanaman menjadi baik, diusahakan suhu tetap sesuai dengan kebutuhan. Suhu yang baik bagi tanaman anggrek Phalaenopsis spesies adalah 26 – 30 ͦ C dengan suhu ideal 28 ͦ C. Alat pengukur suhu yang dapat digunakan adalah termometer. Alat ini bisa diletakkan dalam rumah tanaman.
Pukul 11.00 – 14.00 merupakan saat kritis bagi tanaman anggrek. Saat itu, anggrek membutuhkan lebih banyak air untuk mempertahankan jumlah air di dalam tubuh tanaman. Untuk mengurangi resiko dehidrasi, dapat dilakukan upaya mengurangi atau menekan suhu agar tidak terlalu tinggi. Salah satu upaya tersebut adalah pengabutan atau penyiraman. Pengabutan bertujuan untuk meningkatkan kelembapan
Pengabutan dilakukan dengan penyemprotan air menggunakan kran halus ke udara. Sementara, penyiraman dapat dilakukan di bawah rak untuk mengurangi penguapan.
Kelembapan Udara Harus Cukup Tinggi
Tanaman anggrek tidak terkecuali Phalaenopsis, membutuhkan kelembapan udara yang tinggi untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan air. Bagi tanaman anggrek, kebutuhan air diambil dari udara. Oleh karena itu, untuk menjamin ketersediaan air dalam jumlah cukup di udara, maka kelembapan harus cukup tinggi.
Kelembapan yang kurang sesuai memungkinkan tanaman terserang penyakit. Jamur dan bakteri merupakan beberapa penyebab penyakit yang menyerang tanaman saat kelembapan udara tidak optimum.
Kelembapan udara yang dibutuhkan tanaman anggrek spesies antara 60 – 75 persen. Tingkat kelembapan udara dapat diukur dengan higrometer. Biasanya alat ini dipasang di rumah tanaman untuk mengukur tingkat kelembapan setiap saat.
Selain dengan higrometer, pengukuran kelembapan udara dapat dilakukan dengan perasaan tubuh. Namun, cara ini agak sulit dan hanya dapat dilakukan oleh orang yang sudah berpengalaman. Bila, seseorang merasa nyaman saat berada di sekitar tanaman anggrek, maka kelembapan dan unsur ekologi lainnya sudah sesuai.
Pada dasarnya, tanaman anggrek pun sama dengan tubuh manusia yang membutuhkan kondisi lingkungan yang nyaman untuk tumbuh dan berkembang.
Kelembapan yang ideal dapat dikendalikan dengan penyirama dan pengabutan. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi hari saat matahari belum bersinar terik, yaitu pukul 08.00 – 09.00. Pada saat itulah terjadi proses fotosintesis atau pemasakan tanaman yang tentunya dibutuhkan banyak air. Air berperan sebagai pengangkut makanan yang sudah dimasak untuk dibawa ke seluruh jaringan tanaman anggrek. (bersambung)
sumber : (Rizal Djaafarer, Phalaenopsis Spesies, jenis dan potensi untuk Silangan, 2003)