oleh Didik Y Suharyanto *)
Teknik Pengeluaran Anggrek dari Botol
- Buka tutup botol, isi dengan air bersih dan kocok perlahan, lakukan berulang-ulang sampai akar terlepas dari media agar.
- Tarik bagian bawah tanaman dengan kawat yang ujungnya dibengkokkan seperti huruf U, upayakan akar keluar dahulu untuk meminimalkan kerusakan.
- Cuci tanaman dengan air bersih sampai tanaman bersih dari media agar.
- Rendam tanaman dengan fungisida ringan selama kurang lebih 5 menit dan tiriskan.
- Dengan menggunakan pinset, letakkan tanaman pada pot dengan media pakis dan/atau arang, dalam satu pot berisi banyak tanaman dengan ukuran yang seragam, sehingga terbentuk compot/community pot .
- AKAR JANGAN SAMPAI TERTIMBUN MEDIA TANAM.
- Letakkan di tempat teduh, kontrol kelembabannya dengan pengkabutan atau penyiraman
Perawatan Compot
Aklimatisasi merupakan fase paling kritis pada budidaya anggrek, karena tanaman melewati perbedaan lingkungan yang ekstrim sedangkan tanaman sedang dalam kondisi yang lemah.
Beberapa hal penting pada perawatan compot adalah:
- Meletakkan compot pada tempat teduh, tidak terkena air hujan dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
- Mengontrol kondisi kelembaban tanaman dan kelembaban lingkungan dengan pengkabutan atau penyiraman.
- Membuang segera tanaman yang busuk atau mati dari compot dan pemberian fungisida secara tepat.
Tranplanting dari Compot ke Single Pot
- Pilih compot yang telah menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan seperti tumbuhnya akar, daun atau bulb baru.
- Rendam compot pada air bersih selama kira-kira 5 menit, hingga media melunak dan akar mudah terlepas.
- Cabut perlahan tanaman dari compot, pisahkan bila terdapat tanaman yang masih kecil.
- Siapkan pot baru atau bekas tapi bersih dengan ukuran diameter 5-8 cm dan media tanam pakis basah atau arang.
- Pegang tanaman dengan tangan kiri tepat di tengah pot, sementara gunakan tangan kanan untuk mengisi media pakis atau arang ke dalam pot.
- JANGAN SAMPAI TUNAS TANAMAN TERTIMBUN MEDIA.
- Tanaman dalam pot harus dapat berdiri kokoh, tidak mudah goyang atau terlepas saat disiram.
Overpotting
Overpotting merupakan pemindahan anggrek dari satu pot ke pot yang lain dengan tujuan :
- Memberikan ruang tumbuh yang lebih besar dengan memindahkan anggrek ke pot diameter lebih besar. Seringkali dilakukan untuk anggrek sympodial karena anakan baru yang tumbuh akan memenuhi pot.
- Mengganti media tumbuh lama dengan media tumbuh yang baru sehingga dapat memperoleh pertumbuhan anggrek yang lebih baik.
- Membuang bulb yang mati atau terserang hama/penyakit sehingga menghindari penularan penyakit ke bulb yang sehat.
- Seringkali dilakukan bersamaan dengan splitting, sehingga diperoleh sejumlah tanaman baru (perbanyakan vegetatif melalui pemisahan bulb atau anakan baru).
Medium Pertumbuhan Anggrek Epifit
Pada anggrek-anggrek epifit, medium tumbuh berfungsi utama sebagai tempat akar menempel, menjaga kelembabannya tanpa merusak akarnya.
Kriteria medium tumbuh yang baik untuk anggrek epifit adalah :
- Memiliki porositas yang tinggi (berpori-pori) yang memungkinkan aerasi dan drainase yang lancar.
- Tidak cepat lapuk atau hancur.
- Memiliki derajat keasaman yang netral dan stabil.
- Beberapa macam medium anggrek epifit yang sering digunakan antara lain : Pakis, arang, moss hitam, sphagnum moss, kereweng, batu apung, dsb atau kombinasi diantara mereka.
Pemupukan
Untuk memperoleh pertumbuhan anggrek yang prima dan produktif, pupuk mutlak diberikan secara berkala dan intensif berdasarkan tingkatan umurnya.
Pemupukan pada anggrek dapat diberikan baik melalui akar maupun melalui stomata daun (foliar feeding).
Sebaiknya pupuk diberikan pada pagi hari, mengingat stomata anggrek membuka pada pagi hari sehingga pupuk yang diberikan dapat maksimal terserap oleh anggrek. (habis)
*) Didik Y Suharyanto adalah manajer PT Anugerah Anggrek Nusantara.
Artikel sebelumnya: